Sinar Mas Land Makin Eksis di Negeri Ratu Elisabeth

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Perusahaan properti nasional PT Sinar Mas Land  kembali menegaskan eksistensinya sebagai pemain global dengan  mengakuisisi  perusahaan properti di London, bernama Horseferry Property Limited.  Langkah ini melengkapi dua aksi akuisisi yang sudah dilakukan perseroan dalam empat tahun terakhir.

Sejatinya  Sinar Mas Land memang telah eksis di London setelah langkah ekspansinya yang mengakuisisi Alphabeta Building di Finsbury Square, London Inggris pada tahun 2015 lalu, senilai akuisisi £280 juta. Kiprahnya tersebut  melengkapi langkah perseroan sebelumnya yang telah mengakuisisi New Brook Buildings pada Mei 2013 dan Warwick House pada September 2014.   

Dan baru-baru ini Sinar Mas Land Limited kembali melakukan akuisisi perusahaan di kota yang sama. Kali ini  Horseferry Property Limited,  sebuah perusahaan properti pemilik gedung komersial premium 33 Horseferry Road (33HF)  di  London Tengah yang menjadi sasaran haus akuisisinya.

Dalam pernyataan resminya yang diterima redaksi Industry.co.id, Executive Director and Chief Financial Officer Sinarmas Land Limited Ferdinand Sadeli  mengatakan akuisisi tersebut sebenarnya telah berlangsung pada 29 Juni 2017 silam. Sinarmas Land Limited harus merogoh kocek sebesar  £ 188,6 juta atau sekitar Rp 3,6 triliun untuk langkah akuisisi tersebut.  

Disampaikan Ferdinand,   gedung 33 Horseferry Road terletak di lokasi yang cukup strategis karena berada di jantung Victoria, salah satu kawasan komersial dan residensial utama di  London Tengah. Kawasan Victoria sendiri berbatasan dengan St. James di  utara, Belgravia di  barat, Westminster di wilayah timur, dan sungai Thames di wilayah selatan.

Gedung 33 Horseferry Road seluas 16.778 meter persegi ini merupakan bangunan komersial freehold yang terdiri dari 15.213 meter persegi untuk akomodasi kantor ber-grade A. Ruang kantor tersebut saat ini disewakan pada sekretaris transportasi pemerintahan Inggris dengan masa sewa rata-rata sekitar 17 tahun. Para penyewa atau tenant berkualitas tinggi tersebut antara lain National Westminster Bank, Pret A Manger, William Hills dan Starbucks. Salah satu tenant dengan masa sewa yang cukup lama adalah Kementerian Transportasi Inggris, dengan masa sewa  kurang lebih selama 17 tahun.

Wilayah Victoria sebelumnya menjadi pusat pemerintahan karena lokasinya yang berdekatan dengan gedung Parlemen di Westminster, Downing Street yang menjadi lokasi kediaman dinas Perdana Menteri Inggris Theresa May, dan Whitehall   yang kerap  digunakan sebagai metonimia untuk pusat administrasi pemerintahan Britania secara keseluruhan, serta menjadi nama geografis untuk daerah sekitarnya.

Kawasan Victoria memang telah mengalami banyak peruahan dalam beberapa tahun terakhir, menyusul sejumlah pengembangan  yang menjadikannya sebagai lokasi perkantoran, retail, rekreasi, dan residensial. "Akuisisi gedung ini, tentunya akan memperkuat portofolio investasi Sinar Mas Land," kata Ferdinand dalam keterangan resminya.

Disampaikan Ferdinand, pihaknya optimistis  dengan prospek pasar properti komersial di London. Dengan diakuisisinya 33 Horseferry Road (33HF), akan  menghadirkan kesempatan investasi yang menarik mengingat gedung tersebut telah diisi oleh beberapa tenant terkemuka, sekaligus  kesempatan untuk pengembangan area retail di lokasi Victoria.

Sistem penyewaan di gedung tersebut dituangkan dalam perjanjian Full Repairing and Insuring Leases (FRI),  yang para penyewa atau tenant-nya memiliki kewajiban untuk melakukan perbaikan dan mengasuransi ruangan yang disewa. "Dengan skema perjanjian itu akan mengurangi beban biaya pemilik gedung terhadap asuransi dan juga perbaikan," kata Ferdinand. 

Tiap lantai  perkantoran di bangunan ini dilengkapi oleh area utama serta dua area pelengkap lainnya di sisi timur dan barat. Sementara di  lantai dasar  terdapat retail space seluas 1.564 meterpersegi, yang terbagi menjadi 10 unit yang semuanya langsung menghadap ke jalan Horseferry.

Bangunan ini juga dilengkapi dengan 16 lahan parkir tertutup dan fasilitas tempat penyimpanan sepeda, sehingga total luas lahan yang dimiliki oleh Sinar Mas Land Limeted adalah seluas 46.000 meter persegi.

Dalam kesempatan berbeda, Margaretha Widjaja, Direktur Eksekutif Sinar Mas Land mengungkapkan bahwa  dengan menggabungkan kepemilikan Sinar Mas Land di London, yakni Warwick House, Alphabeta Building dan 33 Horseferry Road, perseroan  akan  mengelola aset hampir 500.000 kaki persegi di area freehold yang strategis di pusat London dengan nilai aset lebih dari $ 1 miliar. Sedangkan Managing Director PT Sinar Mas Group, Gandi Sulistyanto seperti dilansir Kontan mengungkapkan, pembelian properti di London ini dilakukan melalui Sinar Mas Land Singapore. 

Menengok jejak langkah ekspansi Sinar Mas Land di luar negeri, boleh lah  kita membahas proyek perseroan di Tiongkok, di mana Sinar Mas Land  membangun dua  proyek apartemen di Chengdu dan Shenyang.

Di kota Shenyang, yang merupakan kawasan zona Pengembangan  Ekonomi dan Teknologi, Sinarmas Land mengembangkan kawasan mixed use dengan 2.450 unit  apartemen di 23 blok, termasuk sebuah hotel dan 83 unit bangunan ritel. Sementara di Chengdu, proyek perseroan bernama  "Li Shui Jin Du" berlokasi  Xindu, sekitar  30 kilometer sebelah utara kota  Chengdu di provinsi  Sichuan. Di kawasan ini perseroan membangun menara kondominium terdiri atas 1.205 unit apartemen di sembilan blok, dikombinasikan dengan satu blok kawasan ritel seluas 3.301m2.

Sedangkan di kawasan Asia Tenggara, jejak Sinarmas Land ada di Johor, Malaysia. Di kawasan antara Senai  dan  Skudai,  sekitar 3 menit dari Bandara Internasional Senai, Sinar Mas Land membangun Le Grandeur Palm Resort di atas lahan seluas 303 hektare (ha), yang menyediakan 330 unit kamar mewah dan dilengkapi lapangan golf 54 hole.

Sementara di Singapura, Sinar Mas Land telah membangun Orchard Towers di Orchard Road, yang merupakan bangunan menara perkantoran dan ritel yang dikelola secara strata title.

Sedangkan kiprahnya di dalam negeri, tak perlu diragukan.  Sinar Mas lewat PT  Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) telah memperkuat posisinya sebagai pengembang kawasan terdepan dengan membangun Indonesia Convention Exhibition (ICE) yang merupakan gedung pameran dan pertemuan terbesar di Indonesia saat ini. BSDE menjalin kerja sama dengan Kompas Gramedia group dengan porsi saham 49%. Kerja sama juga dijalin dengan AEON Japan, untuk membangun pusat ritel AEON Mal di kawasan BSD City, dengan porsi saham BSDE sebesar 33%.

Source : http://www.industry.co.id/read/12001/sinarmas-land-makin-eksis-di-negeri-ratu-elisabeth

Discover more articles like this