Sinarmas Land Persiapkan Kawasan Futuristik

Persaingan yang semakin ketat di era digital saat ini, rupanya ingin diantisipasi juga oleh Sinarmas Land yang bergerak di bidang properti. Dengan menggandeng Pomeroy Studio, sister company dari Smartfren tersebut akan menghadirkan kawasan Silicon Valley ala Indonesia yang futuristik, bernama Digital Hub.

Berlangsung di BSD, Tanggerang (21/6), Promery Studio memamerkan desain rancangan mereka yang akan diaplikasikan ke kawasan Digital Hub milik Sinarmas Land. Nantinya, penghuni Bumi Serpong Damai akan memiliki sebuah kawasan yang dilengkapi dnegan jaringan internet cepat, bangunan bergaya campuran seni dan sains, sekaligus surya panel yang menjadi sumber dayanya.

“Hari ini adalah babak baru dari BSD untuk 20 tahun ke depan. Pasalnya, kami akan membangun sebuah kawasan untuk menghadapi era dunia digital,” kata Dhony Rahajoe, Managing Director President Office Sinarmas Land. “Kawasan yang kami beri nama Digital Hub ini akan menjadi rumah bagi mereka para kreator dunia digital.”

Bagi Sinarmas Land, mereka yang berkreasi dengan teknologi sangat membutuhkan wadah yang tepat. “Digital Hub merupakan wadah yang tepat bagi para kreator digital untuk menuangkan seluruh ide-ide cemerlang mereka. Yang pastinya, akan mendukung pergerakan ekonomi Indonesia dari segi digital,” tutur Dhony.

Selaku pemimpin Promery Studio yang mendesain kawasan Digital Hub, Profesor Jason Pomeroy mengatakan, “dalam mengadirkan kawasan ini, kami memadukan 2 hal yang paling penting di kehidupan manusia, yakni seni dan sains.”

Berdasarkan model animasi 3D kawasan yang ditargetkan memulai konstruksinya pada 2017 tersebut, Jason menampilkan sebuah kawasan yang bernuansa hijau, berkat banyaknya pohon yang ditanam, dan juga desain bangunan yang futuristik.

Terdapat bangunan yang bermodel spiral dengan dihiasi tanaman hijau di dalamnya. Lalu, terdapat bangunan yang menerapkan desain Flexi, dimana bangunan terhubung dengan jembatan, yang diklaim tidak hanya sebagai tempat kerja namun juga tempat yang menghibur bagi penghuninya.

Seperti yang kami sampaikan sebelumnya, pada kawasan ini, solar panel akan menjadi sumber tenaga tambahan. “Sebuah kawasan masa depan harus mengurangi penggunaan daya. Maka dari itu, akan ada banyak panel surya yang akan hadir di kawasan tersebut dan berbaur dengan desainnya,” tutur Jason.

Selain itu, Jason juga menggambarkan, kawasan tersebut akan dihiasi pula dengan transportasi bertenaga listrik. “Transportasi bertenaga listrik akan mewarnai jalan-jalan. Maka dari itu, kami menyiapkan tempat-tempat pengisian daya, yang juga ditenagai oleh panel surya.”

Ditambah lagi, kawasan Digital Hub akan diisi oleh Fiber Optic, yang menghantarkan internet berkecepatan 1 GB/sec. “Jaringan internet adalah apa yang sangat dibutuhkan oleh kawasan digital. Dengan menggandeng Huawei, Digital Hub akan menjadi kawasan berkecepatan internet 1 GBps,” kata Irvan Yasni, Chief Technology Officer Sinarmas Land.

Berdasarkan informasi yang kami raih, eco-project yang digelar oleh Sinarmas Land ini akan menghabiskan dana sebesar Rp 3 triliun. Jika berjalan, maka Indonesia akan memiliki Silicon Valley-nya sendiri.

Discover more articles like this