Karakteristik dan Peran Tanah Kavling pada Perumahan

Tanah Kavling termasuk dalam ranah pembangunan perumahan di Indonesia. Tanah Kavling merupakan properti tanah yang dipetakan dan dibagi menjadi beberapa bagian untuk dijual dalam lingkungan hunian. Kavling ideal berada di tengah kawasan perubahan modern, tersedia dalam berbagai pilihan jenisnya sesuai kebutuhan ruang hunian Anda.

4 Jenis Tanah Kavling

Untuk memahami karakteristik Tanah Kavling, maka perlu mengenal jenis-jenisnya terlebih dahulu. Berikut 4 jenis tanah kavling yang cocok untuk properti rumah Anda:

  • Standar Lot
  • Jenis yang paling ditemukan karena bentuknya persegi atau persegi panjang, ukuran 350-400 meter persegi yang diisi oleh bangunan minimalis type 36.

  • Irregular
  • Jenis tanah kavling ini tidak memiliki aturan pada ukuran, contohnya seperti puzzle. Jika Anda menginginkan jenis irregular ini sesuai dengan bangunan maka ini menjadi pilihan yang cocok, selain itu harganya yang cukup terjangkau.

  • Flute
  • Bentuk kavling ini dicirikan oleh bentuk memanjang namun sempit menyerupai seruling. Ini bisa mengoptimalkan luas bangunan dan menciptakan area yang lebih fungsional. Jenis ini sangat direkomendasikan untuk rumah 2 lantai.

  • Rear Loader
  • Hampir serupa dengan flute, bentuk yang memanjang pas untuk ragam jenis properti dari mulai pintu masuk dari sisi belakang.

  • Squat
  • Squat menjadi tanah kavling yang paling kecil dari yang lainnya, direkomendasikan untuk rumah Anda yang mengusung konsep minimalis.

    Baca juga: Kenali Cara Menghitung Luas Tanah dengan Baik dan Benar

    Peran Penting Tanah Kavling di Era Modern

    Setelah mengetahui jenis tanah kavling, maka inilah peran penting tanah kavling di era modern yang perlu Anda ketahui, diantaranya:

  • Peluang Mewujudkan Tempat Tinggal Sendiri
  • Tanah Kavling memberikan Anda kesempatan untuk memiliki rumah dengan hemat biaya sesuai dengan kemampuan kondisi finansial. Dengan opsi ini, Anda dapat membeli tanah terlebih dahulu dan membangun rumah secara bertahap.

  • Pembentukan Kawasan Perumahan Baru
  • Sistem ini dapat mengoptimalkan rancangan proyek perumahan secara lebih terstruktur. Melalui pengaturan penjualan kavling, mereka mampu mendesain penataan wilayah, sarana prasarana, dan fasilitas umum di wilayah tersebut.

  • Penanaman Modal Aset Rumah
  • Karena hasil yang menjanjikan, tanah kavling sering dijadikan penanaman modal atau investasi aset rumah. Ini menjadi pilihan tepat untuk keuntungan dalam waktu yang panjang.

    Proses Membeli Tanah Kavling

    Adapun urutan membeli tanah kavling sebagai berikut:

    1. Menentukan Lokasi

    Daya beli masyarakat semakin tinggi karena melihat posisi strategis, kemudahan akses, ketersediaan fasilitas publik di area sekitar, serta proyeksi peningkatan nilai properti ke depannya.

    2. Seleksi Pengembang

    Penting bagi calon pemilik untuk menyeleksi saat membeli kavling dari pihak pengembang atau developer. Pilihlah yang sudah membuktikan keberhasilannya dalam mengelola proyek-proyek perumahan sebelumnya.

    3. Perancangan Konstruksi

    Pemilik kavling perlu menyusun konsep pengembangunan properti, baik itu hunian maupun struktur lain, dengan memperhatikan dan mematuhi ketentuan hukum serta regulasi yang ditetapkan oleh otoritas setempat.

    4. Sarana dan Prasarana

    Umumnya pihak developer memiliki kewajiban untuk memastikan tersedianya akses terhadap sarana dan prasarana utama seperti jaringan transportasi, listrik, sumber air, serta berbagai fasilitas publik yang menunjang aktivitas keseharian penghuni.

    Membuat tanah kavling memiliki dampak sosial maupun ekonomi yang penting yaitu evolusi penataan wilayah, kenaikan harga lahan, proyek berkesinambungan. Maka itu perlu bagi Anda jika ingin memiliki tanah kavling untuk mengutamakan tujuan rumah yang ramah lingkungan dan memberikan ekonomi baik bagi pemilik maupun pengembang.

    Discover more articles like this